Senin, 08 Juni 2009

PRINSIP 90/10 DARI STEPHEN COVEY


Ini pelajaran dari Stephen Covey mengenai prinsip 90/10.

Bagaimana prinsip 90/10 itu? - 10% dari hidup Kita terjadi karena apa yang langsung Anda alami. - 90% dari hidup Kita ditentukan dari cara Anda bereaksi.
Apa Maksudnya?

Kita tidak dapat mengendalikan 10% dari kondisi yang terjadi pada diri Kita.

Contohnya:
Kita tidak dapat menghindar dari kemacetan, Pesawat terlambat datang, dan hal ini akan mengacaukan seluruh schedule Kita. Kemacetan, dan pesawat yang terlambat telah menghambat seluruh rencana Kita. Kita tidak dapat mengontrol kondisi 10% ini. Tetapi beda dengan 90% lainnya, kita dapat mengontrol yang 90% ini.

Bagaimana caranya?

Dari cara reaksi Kita !!!. Kita tidak dapat mengontrol lampu merah, tetapi Kita dapat mengontrol reaksi Kita.

Marilah kita lihat contoh di bawah ini:

KONDISI:

Misalnya pada saat makan pagi dengan keluarga. Anak Kita secara tidak sengaja menyenggol cangkir kopi minuman Kita sehingga pakaian kerja Kita tersiram, dan menjadi kotor. kita tidak dapat mengendalikan apa yang baru saja terjadi ???

Reaksi Kita (1):

Kita marah dan mungkin Kita bentak anak Kita karena telah menumpahkan kopi ke pakaian Kita. Dan si anak akhirnya menangis. Setelah marah dan membentak, Kita lalu menoleh ke istri dan mengomel karena telah menaruh cangkir pada posisi terlalu pinggir di ujung meja.

Akhirnya terjadi pertengkaran mulut, setelah ituKita ke kamar dan cepat-cepat ganti baju. Kembali ke ruang makan, anak kita masih menangis sambil menghabiskan makan paginya. Akhirnya anak ketinggalan bis/mobil jempiutan. Sementara Istri harus secepatnya pergi kerja.Kita buru-buru ke mobil dan mengantar anak ke sekolah. Karena Kita telat,Kita pacu mobil dengan kecepatan yang tinggi tanpa mengindahkan rambu lalu lintas, dan akhirnyakarena tidak mengindahkan rambu karena terburu-buru, Kita kena tilang, dan Kita harus merogoh kocek Kita mungkin 100 ribu rupiah.

Setelah terlambat 15 menit dan terpaksa mengeluarkan kocek Rp 100.000,- karena melanggar lalu lintas, akhirnya Kita sampai di sekolah. Anak secepatnya keluar dari mobil tanpa pamit.

Setelah tiba di kantor di manaKita telat 20 menit, Kita baru ingat kalau tas tertinggal di rumah.

Hari kerja Kita dimulai dengan situasi buruk. Jika diteruskan maka akan semakin buruk. Pikiran Kita terganggu karena kondisi di rumah. Pada saat tiba di rumah, Kita menjumpai beberapa gangguan hubungan dengan istri dan anak.

Mengapa ? Karena cara Kita bereaksi pada pagi hari.

Mengapa Kita mengalami hari yang buruk ?*
1. Apakah penyebabnya karena kejatuhan kopi ?
2. Apakah penyebabnya karena anak Kita ?
3. Apakah penyebabnya karena polisi lalu lintas ?
4. Apakah Kita penyebabnya ?

Jawabannya adalah No. 4 yaitu penyebabnya adalah KITA SENDIRI !!!

Kita tidak dapat mengendalikan diri setelah apa yang terjadi pada cangkir kopi. Cara Kita bereaksi dalam 5 detik tersebut ternyata adalah penyebab hari buruk Kita.

Berikut adalah contoh yang sebaiknya atau seharusnya Kita sikapi.

Reaksi Kita (2):
Cairan kopi menyiram baju Kita. Begitu anak Kita akan menangis, Kita berkata lembut : "Tidak apa-apa sayang, lain kali hati-hati ya." Kita ambil handuk kecil dan menuju ke kamar. Setelah mengganti pakaian dan mengambil tas, secepatnya menuju teras rumah dan melihat anak Kita sedang naik bis/mobil jemputan sambil melambaikan tangan ke arah Kita. Kita kemudian mengecup lembut pipi istri dan mengatakan: "Hati-hati di jalan."

Kita datang ke kantor 5 menit lebih cepat dan dengan senyum menegur staf Anda. Bos Kita mengomentari semangat dan kecerahan hari Kita di kantor.

Apakah Kita melihat perbedaan kedua kondisi tersebut?
2 (dua) skenario berbeda, dimulai dengan kondisi yang sama, diakhiri dengan kondisi berbeda.

Mengapa?
Ternyata penyebabnya adalah dari cara Kita bereaksi !. kita tidak dapat mengendalikan 10% dari yang sudah terjadi. Tetapi yang 90% tergantung dari reaksi Kita sendiri.

Ini adalah cara untuk menerapkan prinsip 90/10. Jika ada orang yang mengatakan hal buruk tentang Kita, jangan cepat terpancing. Biarkan serangan tersebut mengalir seperti air di gelas. Kita jangan membiarkan komentar buruk tersebut mempengaruhi diri Kita.

Jika beraksi seadanya atau salah reaksi maka akan menyebabkan Kita: kehilangan teman, dipecat, stress dan lain-lain yang merugikan.

Bagaimana reaksi Kita jika Kita mengalami kemacetan dan terlambat masuk kantor? Apakah Kita akan marah? Memukul stir mobil? Memaki-maki? Apakah tekanan darah akan naik cepat?

Siapa yang peduli jika Kita datang telat 10 detik ? Kenapa Anda biarkan kondisi tersebut merusak hari Kita ? Cobalah ingat prinsip 90/10 dan jangan khawatir, masalah Kita akan cepat terselesaikan.

Contoh lain:

- Kita dipecat.

Mengapa Kita sampai tidak bisa tidur dan khawatir? Suatu waktu akan ada jalan keluar. Gunakan energi dan waktu yang hilang karena kekhawatiran tersebut untuk mencari pekerjaan yang lain.

- Pesawat terlambat.

Kondisi ini merusak seluruh schedule Kita. Kenapa Kita marah-marah kepada petugas tiket di bandara ? Mereka tidak dapat mengendalikan terhadap apa yang terjadi. Kenapa harus stress ? Kondisi ini justru akan memperburuk kondisi Kita sendiri. Gunakan waktu kita untuk mempelajari situasi, membaca buku yang di bawa, atau mengenali penumpang lain.

Sekarang Kita sudah tahu prinsip 90/10. Gunakanlah dalam aktivitas harian kita dan Kita akan terkejut atas hasilnya. Tidak ada yang hilang dan hasilnya sangat menakjubkan. Sudah berjuta-juta orang menderita akibat stress, masalah berat, cobaan hidup dan sakit hati yang sebenarnya hal ini dapat diatasi jika kita mengerti cara menggunakan prinsip 90/10.

Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Sikapilah segala sesuatu dengan hati yang lemah lembut, selalu positive - thinking, bereaksilah secara positif, bukalah hati kita untuk saling mengampuni, dan berikanlah senyummu setiap hari niscaya hidup itu akan terasa indah.Semangat kawans semoga inspirasi ini bisa berguna GBU....!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

he..he....always luar biasa sir...so inspiring.....moga2 prinsip 90/10 ini selalu menjadi motto hidup kita yaaa...amin. God Bless U.