Kamis, 25 Juni 2009

TIPE TIPE PELANGGAN



Seorang sales harus tahu tipe pelanggan yang akan dihapinya, sehingga akan mempermudah teknik pendekatan yang akan dilakukannya berdasarkan tipe tipe pelanggan tersebut, ada beberpa tipe pelanggan berdasarkan beberapa ahli yang dapat dijadikan referensi;

NLP (Neuro-Linguistic Programming):
NLP (Neuro-Linguistic Programming) diprakarsai oleh seorang computer programming yang bernama Dr. Richard Bandler dan seorang profesor linguistik yang bernama Dr. John Grinder. Mereka berdua mempelajari keahlian sejumlah pakar dan terapis yang teramat sukses dibidangnya. Metode yang dipergunakan untuk mempelajari keahlian ini disebut sebagai modelling (ilmu memodel). Setelah bertahun-tahun memodel, mereka berdua berhasil mengembangkan seperangkat teknik mental yang sangat berguna dalam dunia terapi. Dalam perkembangannya, NLP dipopulerkan oleh Anthony Robbins hingga meluas di USA dan seluruh dunia. Salah satu teori yang dikembangkan oleh NLP adalah penggolongan tipe manusia, NLP menggolongkan tipe manusia menjadi 3 golongan, yaitu:

Visual
Orang-orang yang bertipe visual adalah orang-orang yang menyukai dari apa yang tampak oleh indera penglihatan. Orang yang bertipe visual ini tampak menonjol bila dilihat dari penampilan mereka, mereka biasanya berpakaian rapi dan necis. Dalam berbicara mereka akan menggunakan kata-kata yang menonjolkan indera penglihatan. Misalnya: “Ketika dia melihat masa depannya, tidak jelas”, “Saya tidak dapat melihat kata-katanya dalam pikiran saya”, “Bapak pasti dapat melihat berbagai kemudahan maupun kualitasnya”. Bila ingin menjual produk pada pelanggan yang bertipe visual maka dalam presentasi pergunakanlah gambar-gambar dan warna-warna yang menarik.


Auditory
Orang-orang yang bertipe auditory adalah orang-orang yang menyukai sesuatu dari apa yang mereka dengar. Waktu belajar mereka membaca buku yang dibacanya dengan keras agar dapat lebih mudah untuk memahami apa yang mereka pelajari. Dalam berbicara mereka biasanya akan menggunakan kata-kata yang menonjolkan indera pendengaran. Misalnya: “Dia tidak bisa mendengarkan masa depannya”, “Saya tidak dapat mendengar kata-katanya dengan baik”, “Sudah banyak yang mengatakan bahwa produk kami memberikan kepuasan dalam memakainya”. Gunakan musik atau sesuatu yang menonjolkan suara-suara yang merdu dalam presentasi pada pelanggan yang bertipe ini, tekankan katan-kata yang ingin ditonjolkan.


Kinesthetic
Orang-orang yang bertipe kinesthetic adalah orang-orang yang menyukai sesuatu dari apa yang dirasakan. Dalam berbicara biasanya mereka akan mengucapkan kata-kata seperti berikut: “Dia tidak bisa bisa merasakan apa yang akan terjadi”, “Saya tidak merasakan apa yang dikatakannya”, “Bapak pasti akan merasakan manfaatnya”. Untuk menjual produk pada pelanggan yang bertipe ini, ajaklah agar mereka merasakan sesuatu yang mereka dapatkan atau keuntungan apa yang dirasakan bila membeli produk yang ditawarkan.


Baca Selengkapnya...

Senin, 22 Juni 2009

KISAH SIBELALANG DAN ANJING


Di suatu hutan, hiduplah seekor belalang muda yang cerdik. Belalang muda ini adalah belalang yang lompatannya paling tinggi diantara sesama belalang yang lainnya.

Belalang muda ini sangat membanggakan kemampuan lompatannya ini. Sehari-harinya belalang tersebut melompat dari atas tanah ke dahan-dahan pohon yang tinggi, dan kemudian makan daun-daunan yang ada di atas pohon tersebut. Dari atas pohon tersebut belalang dapat melihat satu desa di kejauhan yang kelihatannya indah dan sejuk. Timbul satu keinginan di dalam hatinya untuk suatu saat dapat pergi kesana.

Suatu hari, saat yang dinantikan itu tibalah. Teman setianya, seekor burung merpati, mengajaknya untuk terbang dan pergi ke desa tersebut. Dengan semangat yang meluap-luap, kedua binatang itu pergi bersama ke desa tersebut. Setelah mendarat mereka mulai
berjalan-jalan melihat keindahan desa itu. Akhirnya mereka sampai di suatu taman yang indah berpagar tinggi, yang dijaga oleh seekor anjing besar.

Belalang itu bertanya kepada anjing,
"Siapakah kamu, dan apa yang kamu lakukan disini?"

"Aku adalah anjing penjaga taman ini. Aku dipilih oleh majikanku karena aku adalah anjing terbaik di desa ini"
jawab anjing dengan sombongnya.

Mendengar perkataan si anjing, panaslah hati belalang muda. Dia
lalu berkata lagi "Hmm, tidak semua binatang bisa kau kalahkan. Aku menantangmu untuk membuktikan bahwa aku bisa mengalahkanmu. Aku menantangmu untuk bertanding melompat, siapakah yang paling tinggi diantara kita".

"Baik", jawab si anjing. "Di depan sana ada pagar yang tinggi. Mari kita bertanding, siapakah yang bisa melompati pagar tersebut". Keduanya lalu berbarengan menuju ke pagar tersebut. Kesempatan pertama adalah si anjing. Setelah mengambil ancang-ancang, anjing itu
lalu berlari dengan kencang, melompat, dan berhasil melompati pagar yang setinggi orang dewasa tersebut. Kesempatan berikutnya adalah si belalang muda. Dengan sekuat tenaga belalang tersebut melompat.

Baca Selengkapnya...

MENCEGAH MANIPULASI SALES FORCE


Bagi Kita yang menggeluti dunia penjualan maka kejadian adanya Salesman yang melakukan manipulasi sudah sering Kita alami, pertanyaannya adalah kenapa mereka tergoda untuk melakukan manipulasi ? mari kita coba mendata hal – hal apa saja yang mempengaruhi Salesman melakukan manipulasi, mulai dari apakah gaji kekecilan, hingga kurangnya kontrol atasan terhadap kinerja Salesmannya.

Kita sering mendengar bahwa setiap manusia memiliki 3 (tiga) unsur yang dapat membuat manusia itu Sukses atau Gagal, yaitu :

Attitude : Merupakan modal utama setiap orang yang sangat berpengaruh terhadap keputusan untuk memilih jalan hidupnya

Knowledge : Merupakan panduan setiap orang untuk mengetahui dengan pasti kenapa harus memilih jalan hidup yang ini kok bukan yang itu

Skill : Merupakan ketrampilan yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang untuk mengelola kehidupannya sehingga ia sanggup mengatasi setiap kendala yang ditemui

Ketiga hal tersebut ibaratnya sebuah pisau dapur apakah akan digunakan untuk memasak atau untuk membunuh, sehingga kita harus mampu mengendalikan personil yang secara alamiah telah memiliki ketiganya.

Banyak cara untuk mengendalikan Attitude, Skill & Knowledge (ASK) antara lain :

Baca Selengkapnya...

Minggu, 21 Juni 2009

EMPAT TYPE MANUSIA MENGHADAPI KESULITAN HIDUP



Temans menurut "John Gray"
"Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita
untuk tumbuh" (John Gray)


Temans, hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih,
hidup di alam modern ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai
seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini dengan
masyarakat risiko (risk society). Alam modern menyuguhkan perubahan
cepat dan tak jarang mengagetkan.

Nah, tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan
sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari.
Pada kesempatan ini, akan saya jelaskan empat tipe orang
dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas satu demi
satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidup ini.

Tipe pertama, tipe kayu rapuh. Sedikit tekanan saja membuat manusia
ini patah arang. Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus. Tapi,
rapuh sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh pada
saat kesulitan terjadi.

Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa
tak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini
perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan
hidup.

Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon
generation). Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang
menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan.
Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani tega.
Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan
kita sebagai pendamping mereka.

Baca Selengkapnya...

EMBER DAN BATU


Dalam satu seminarnya mengenai seven habits "Steven Covey" menaruh sebuah ember besar di atas meja di depan peserta seminar, selain ember Dia menyiapkan satu karung batu besar, satu karung batu kecil(kerikil), satu karung pasir.
Kemudian Dia mengisi ember tersebut dengan batu-batu besar lalu ia bertanya pada peserta seminar "apakah ember ini masih bisa diisi?"peserta seminar menjawab "tidak ember itu sudah penuh",Covey berkata "belum",lalu dia memasukan batu 2 kerikil kecil kedalam ember tersebut lalu ia bertanya lagi"apakah ember ini sudah penuh?","sudah"jawab peserta seminar,lalu Dia berkata "belum",lalu dia mengambil pasir dan memasukannya kedalam ember tersebut dan menggoyang2 ember tersebut sehingga pasir juga masih bisa masuk sampai ember itu benar2 penuh, lalu bertanya lagi kepada para perserta seminarnya dan dijawab "sudah"."ya " jawabnya "sekarang ember ini sudah penuh".

Kemudian Covey mengeluarkan semua yang ada diember, dan Dia memanggil salah satu peserta seminar untuk maju kedepan, dan dia memerintahkan peserta yang tadi maju untuk memulai memasukkan barang2 yang ada, tetapi kali ini dimulai dari pasir terlebih dahulu, apa yang terjadi? ya setelah pasir dimasukkan dan kerikil mau dimasukkan ember tersebut sudah penuh, kerikil sudah tidak bisa dimasukkan apalagi batu2 besar.

Kemudian Covey menjelaskan maksud dari ilustrasi ember dan batu tersebut;

Baca Selengkapnya...

Kamis, 18 Juni 2009

MENJUAL SISIR PADA BHIKSU


Ini cerita dari mailing yang menginspirasi tentang sales, terutama buat rekan-rekan Aguaria, bersyukurlah produk yang Kita jual adalah Air minum yang merupakan kebutuhan sehari-hari, jadi saya pikir tidak begitu sulit tinggal kemauan dan sedikit kreatifitas dari rekan-rekan sales menjadi tidak sulit. Coba Kita renungkan dari cerita ini dan Kita ambil intinya untuk Kita terapkan dalam kegiatan Kita sehari-hari di dunia sales.

Pertanyaan :
Jika perusahaan dimana anda bekerja, adalah sebuah perusahaan pembuat SISIR, memberi tugas untuk menjual sisir pada para biksu di wihara (yang semua kepalanya gundul) -- Bisakah anda melakukannya? Apa jawaban anda ?
a) Tidak mungkin, itu mustahil
b) Gile Loe
c) Aku akan mencoba untuk melaksanakan instruksi bos saya
d) Baiklah, saya akan coba
e) Ya, saya pikir bisa menjualnya (5 buah, 10 buah, 50 buah atau lebih, sebutkanlah jumlahnya)
Pilih satu jawaban dan baca tulisan di bawah untuk melihat apakah anda termasuk orang yang berjiwa sukses atau tidak.

Cerita : MENJUAL SISIR PADA BIKSU

Ada sebuah perusahaan "pembuat sisir" yang ingin mengembangkan bisnisnya, sehingga management ingin merekrut seorang sales manager yang baru.
Perusahaan itu memasang IKLAN pada surat kabar. Tiap hari banyak orang yang datang mengikuti wawancara yang diadakan ... jika ditotal jumlahnya hampir seratus orang hanya dalam beberapa hari.

Baca Selengkapnya...

Minggu, 14 Juni 2009

BERSYUKURLAH !!! SEBELUM SEMUANYA HILANG !!


Cerita yang banyak dikirim teman2 ini banyak maknanya, termasuk untuk teman-teman di sales/marketing Kita bisa ambil maknanya?, yaitu; cerita mengenai skenario ucapan terima kasih ketika HP Kita jatuh;


Skenario 1
Andaikan kita sedang naik di sebuah kereta ekonomi.
Karena tidak mendapatkan tempat duduk, kita berdiri di dalam gerbong
tersebut.
Suasana cukup ramai meskipun masih ada tempat bagi kita untuk menggoyang-goyangkan kaki.
Kita tidak menyadari handphone kita terjatuh.

Ada orang yang melihatnya, memungutnya dan langsung mengembalikannya kepada kita.
"Pak, handphone bapak barusan jatuh nih," kata orang tersebut seraya memberikan handphone milik kita.

Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?
Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih dan berlalu begitu saja.

Skenario 2
Sekarang kita beralih kepada skenario kedua.
Handphone kita terjatuh dan ada orang yang melihatnya dan memungutnya.
Orang itu tahu handphone itu milik kita tetapi tidak langsung memberikannya kepada kita.
Hingga tiba saatnya kita akan turun dari kereta, kita baru menyadari handphone kita hilang.

Sesaat sebelum kita turun dari kereta, orang itu ngembalikan handphone kita sambil berkata, "Pak, handphone bapak barusan jatuh nih."
Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?
Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih juga kepada orang tersebut.
Rasa terima kasih yang kita berikan akan lebih besar daripada rasa terima kasih yang kita berikan pada orang di skenario pertama (orang yang langsung memberikan handphone itu kepada kita).
Setelah itu mungkin kita akan langsung turun dari kereta.

Skenario 3
Marilah kita beralih kepada skenario ketiga.

Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, hingga kita menyadari handphone kita tidak ada di kantong kita saat kita sudah turun dari kereta.
Kita pun panik dan segera menelepon ke nomor handphone kita, berharap ada orang baik yang menemukan handphone kita dan bersedia mengembalikannya kepada kita.

Orang yang sejak tadi menemukan handphone kita (namun tidak memberikannya kepada kita) menjawab telepon kita.
"Halo, selamat siang, Pak. Saya pemilik handphone yang ada pada bapak sekarang," kita mencoba bicara kepada orang yang sangat kita harapkan berbaik hati mengembalikan handphone itu kembali kepada kita.

Orang yang menemukan handphone kita berkata,
"Oh, ini handphone bapak ya.
Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut.
Biar bapak ambil di sana nanti ya."

Dengan sedikit rasa lega dan penuh harapan, kita pun pergi ke stasiun berikut dan menemui "orang baik" tersebut.
Orang itu pun memberikan handphone kita yang telah hilang.
Apa yang akan kita lakukan pada orang tersebut?

Satu hal yang pasti, kita akan mengucapkan terima kasih, dan sepertinya akan lebih besar daripada rasa terima kasih kita pada skenario kedua, bukan?
Bukan tidak mungkin kali ini kita akan memberikan hadiah kecil kepada orang yang menemukan handphone kita tersebut.

Baca Selengkapnya...

Kamis, 11 Juni 2009

TINGKATAN KEHIDUPAN YANG PENUH KEINDAHAN DAN KEBAHAGIAAN


Ini cerita dari talkshow Pak Gede Prama;

Gede Prama memulai talkshow dengan bercerita tentang tokoh asal Timur Tengah, Nasruddin.

Suatu hari, Nasruddin mencari sesuatu di halaman rumahnya yang penuh dengan pasir. Ternyata dia mencari jarum. Tetangganya yang merasa kasihan, ikut membantunya mencari jarum tersebut. Tetapi selama sejam mereka mencari, jarum itu tak ketemu juga.

Tetangganya bertanya, "Jarumnya jatuh dimana?"
"Jarumnya jatuh di dalam," jawab Nasruddin.
"Kalau jarum bisa jatuh di dalam, kenapa mencarinya di luar?" tanya tetangganya. Dengan ekspresi tanpa dosa, Nasruddin menjawab, "Karena di dalam gelap, di luar terang."

Begitulah, kata Gede Prama, perjalanan kita mencari kebahagiaan dan keindahan.
Sering kali kita mencarinya di luar dan tidak mendapat apa-apa.
Sedangkan daerah tergelap dalam mencari kebahagiaan dan keindahan, sebenarnya adalah daerah-daerah di dalam diri.

Justru letak 'sumur' kebahagiaan yang tak pernah kering, berada di dalam.
Tak perlu juga mencarinya jauh-jauh, karena 'sumur' itu berada di dalam semua orang.

Sayangnya karena faktor peradaban, keserakahan dan faktor lainnya, banyak orang mencari sumur itu di luar. Ada orang yang mencari bentuk kebahagiaannya dalam kehalusan kulit, jabatan, baju mahal, mobil bagus atau rumah indah.

Tetapi kenyataannya, setiap pencarian di luar tersebut akan berujung pada bukan apa-apa. Karena semua itu, tidak akan berlangsung lama.
Kulit, misalnya, akan keriput karena termakan usia, mobil mewah akan berganti dengan model terbaru, jabatan juga akan hilang karena pensiun.

"Setiap perjalanan mencari kebahagiaan dan keindahan di luar, akan selalu berujung pada bukan apa-apa, leads you nowhere. Setiap kekecewaan hidup yang jauh dari keindahan dan kebahagiaan, berangkat dari mencarinya di luar," tegas Gede Prama.

Untuk mencapai tingkatan kehidupan yang penuh keindahan dan kebahagiaan, seseorang harus melalui 5(lima) buah 'pintu' yang menuju ke tempat tersebut.

Baca Selengkapnya...

Rabu, 10 Juni 2009

" HARI INI SEBELUM KAMU MENGELUH.......!


1.Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali

02]. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

03]. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.

04]. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk didalam hidupnya.

05]. Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istri anda.
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup

06]. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat

07]. Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu,
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul

Baca Selengkapnya...

Senin, 08 Juni 2009

PRINSIP 90/10 DARI STEPHEN COVEY


Ini pelajaran dari Stephen Covey mengenai prinsip 90/10.

Bagaimana prinsip 90/10 itu? - 10% dari hidup Kita terjadi karena apa yang langsung Anda alami. - 90% dari hidup Kita ditentukan dari cara Anda bereaksi.
Apa Maksudnya?

Kita tidak dapat mengendalikan 10% dari kondisi yang terjadi pada diri Kita.

Contohnya:
Kita tidak dapat menghindar dari kemacetan, Pesawat terlambat datang, dan hal ini akan mengacaukan seluruh schedule Kita. Kemacetan, dan pesawat yang terlambat telah menghambat seluruh rencana Kita. Kita tidak dapat mengontrol kondisi 10% ini. Tetapi beda dengan 90% lainnya, kita dapat mengontrol yang 90% ini.

Bagaimana caranya?

Baca Selengkapnya...

Minggu, 07 Juni 2009

KEMAMPUAN DIRI


Kita kadang sering mengeluh bahwa semakin hari pekerjaan kita semakin banyak saja.
Padahal, pilihan hidup kita untuk menjadi pekerja mestinya diikuti oleh kesadaran bahwa tidak ada satupun perusahaan dimuka bumi ini yang mencanangkan pertumbuhan negatif dari setiap investasinya.
Dan itu selalu berarti tantangan tahun ini lebih besar dari tahun sebelumnya, jadi setiap tahun beban orang sales(khususnya) pasti harus selalu naik (growht).
Selain itu, kita sendiripun selalu menuntut lebih banyak kepada perusahaan.
Buktinya, setiap tahun kita pasti berharap kenaikan gaji.
Jadi, wajar jika kita melakukan lebih banyak pekerjaan untuk perusahaan, dan perusahaan memberi kita lebih banyak kesejahteraan.
Tetapi, apakah kita memiliki kapasitas yang cukup besar untuk menyesuaikan diri dengan bertambahnya tuntutan perusahaan?

Kita tentu mengenal karet gelang.
Kalau kita membeli nasi bungkus, biasanya bungkusan itu diikat oleh karet gelang.
Dijaman saya masih kecil dulu; karet gelang bukan sekedar alat untuk mengikat sesuatu, melainkan alat permainan yang mengesankan.
Karet gelang bisa digunakan untuk permainan apa saja.
Mulai dari lompat tali, gitar-gitaran, pistol-pistolan, ketapel, dan adu tiup serta permainan lain yang jenisnya begitu banyak.
Saya tidak menemukan bahan lain yang bisa digunakan untuk beragam permainan seperti karet gelang.

Namun, dari sekian banyak kegunaan karet gelang, ada satu karakter menarik yang dimilikinya.
Yaitu; kemampuannya untuk memanjang mengikuti tarikan atau regangan.
Tiba-tiba saja saya menyadari bahwa karet gelang itu menyimpan sebuah pelajaran penting bagi kita.
Yaitu, tentang kapasitas diri kita.
Perhatikanlah, sebuah karet gelang terlihat begitu gemulai.
Namun, dibalik kegemulaiannya itu dia menyembunyikan kapasitas diri yang sangat hebat.
Ketika karet gelang dihadapkan kepada benda yang jauh lebih besar dari lingkarannya, maka dia mengerahkan 'potensi simpanannya' untuk mengimbangi besarnya tuntutan itu. Dengan begitu, dia selalu bisa menyesuaikan diri terhadap ukuran benda yang harus diikatnya.
Dia bisa beradaptasi terhadap regangan yang diterimanya.
Dengan kata lain, sebuah karet gelang mempunyai kapasitas diri yang lebih besar dari sekedar keadaan yang terlihat dari luar.

Didalam pekerjaan kita pun demikian. Orang-orang yang memiliki kapasitas diri yang besar selalu mampu untuk menerima tantangan yang lebih besar.
Ajaibnya, semakin besar tantang yang diterimanya; semakin besar juga kapasitas dirinya.
Sehingga semakin hari, orang ini menjadi semakin hebat saja.
Dan, karena dia menjadi semakin hebat; maka perusahaan memberi dia semakin banyak.
Maka terjadilah keadaan yang saya sebut sebagai 'satisfaction circle'.
Tantangan yang besar menjadikan kapasitas diri semakin besar.
Kapasitas diri yang besar menghasilkan kinerja yang tinggi.
Kinerja yang tinggi mendorong kompensasi dan imbalan yang tinggi.
Imbalan yang tinggi melahirkan semangat kerja yang tinggi.
Semangat kerja yang tinggi mendorong orang untuk terus meningkatkan diri.
Meningkatkan diri memperbesar kapasitas diri.
Begitu seterusnya, sehingga timbulah kepuasan disisi karyawan dan perusahaan.

Sedangkan orang-orang yang memiliki kapasitas diri yang kecil; tidak akan mampu untuk mengakomodasi tuntutan perusahaan yang semakin hari semakin meningkat.
Dengan demikian, orang ini dengan cepat akan sampai kepada keadaan yang biasa kita sebut sebagai 'mentok'(tidak bisa dikembangkan lagi).
Para praktisi pengembangan sumberdaya manusia percaya bahwa orang-orang yang 'sudah mentok' tidak bisa dikembangkan lagi.
Sehingga, bagi mereka hanya ada 2 alternatif; yaitu, dipertahankan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rutin.
Atau, segera dirumahkan karena tidak dapat mengikuti perkembangan perusahaan.

Oleh karena itu, kita tidak memiliki pilihan lain selain memastikan bahwa kapasitas diri kita cukup besar untuk mengakomodasi tuntutan perusahaan.
Untuk itu, ada beberapa langkah penting yang perlu kita lakukan.

Pertama, memahami bahwa pengembangan diri adalah tanggungjawab pribadi.
Kitalah yang harus mendorong proses pengembangan diri itu.
Bukan menunggu orang lain atau perusahaan yang melakukannya untuk kita.
Mengapa? Karena orang lain belum tentu mempunyai komitmen yang tinggi untuk mengembangkan diri kita.
Dan perusahaan memiliki banyak keterbatasan untuk menginvestasikan dana bagi perkembangan semua karyawannya, jadi jangan menunggu perusahaan atau orang lain untuk membantu mengembangkan Diri Kita, dalam hal ini mengasah kapak(pengetahuan/kemampuan) Kitalah yang tahu apakah diri Kita sudah seharusnya diasah atau belum.

Kedua, menantang diri sendiri.
Banyak orang yang senang jika diberi pekerjaan yang gampang. Padahal itu berbahaya.
Sebab, bukannya bertambah kapasitas diri mereka; melainkan semakin berkurang.
Sebaliknya, kita mesti memastikan bahwa diri kita selalu dikondisikan menangani pekerjaan-pekerjaan sulit.
Agar semakin hari keterampilan kita semakin meningkat. Dan kualitas diri kita semakin tinggi.
Sehingga, kapasitas diri kita semakin besar dari hari ke hari, jadi jangan mengeluh jika Kita diberi tantangan pekerjaan yang lebih besar, karena dari situ Kita bisa mulai mengukur kemampuan Kita.

Ketiga, lakukan semuanya itu secara konsisten.
Kita tidak bisa berhenti untuk berkembang. Sebab, berhenti adalah awal dari sebuah kemunduran.
Mobil yang terus maju tanpa henti tidak akan bisa mundur.
Sebab, sebelum mundur dia harus terlebih dahulu berhenti.
Begitu juga dengan kita. Jika kita bisa memastikan untuk terus bertumbuh tanpa henti, maka kita akan terhindar dari kemunduran.
Dengan begitu, kita akan selalu mampu untuk meningkatkan kapasitas diri kita.

Dan, seperti karet gelang; kita jadi mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan perusahaan.
Sehingga, para pemimpin diperusahaan menyimpulkan bahwa kita adalah orang-orang yang bisa diandalkan.
Dan layak mendapatkan kesempatan.
Ingat selagi Kita menjadi pekerja, dan masih mau menerima gaji dari perusahaan, janganlah mengeluh apapun? sebelum Kita instropeksi diri apakah Kita sudah memberikan yang terbaik untuk perusahaan?, jika sudah dan perusahaan tidak memperhatikan Kita pasti ditempat lain ada yang melihat usaha dan kemampuan Kita jadi apapun tetaplah bekerja dengan kemampuan terbaik Kita, paling tidak bukan untuk perusahaan tetapi untuk Diri Kita, semangat kawans tantangan tidak menjadi lebih mudah tetapi akan semakin sulit dan semua itu tergantung Kita dalam menyikapi prosesnya.

Kamis, 04 Juni 2009

MANFAAT EKONOMIS BERHENTI MEROKOK


Sebagian besar dari Kita, pasti ada yang perokok. Ada yang perokok berat, ada pula perokok ringan. Saya rasa Kita sudah pernah mendengar bahwa merokok itu berbahaya bagi kesehatan. Dan haltersebut malah ditulis jelas di bungkus rokok yang Kita beli, dan pemerintah sendiri secara tidak langsung berusaha untuk mengurangi orang untuk tidak merokok, dengan cara menerbitkan perda larangan merokok ditempat umum, menaikkan cukai setiap tahun dll. Tapi mungkin Kita tidak pernah menghiraukan, karena bagi sebagian orang rokok boleh jadi merupakan bagian kenikmatan hidup. Banyak orang yang merasa belum bisa berpikir kalau belum merokok, atau belum nikmat kalau habis makan tidak merokok dll. Malah ada yang tidak bisa bekerja kalau belum merokok. Kalau tidak, kepala bisa pusing, begitu alasan mereka.
sebenarnya artikel kali ini tidak membahas bagaimnana berhenti merokok atau melarang untuk merokok tapi hanya memerikan gambaran apa manfaat ekonomis yang akan Kita dapatkan bila Kita berhenti merokok. Jadi Tenang saja, saya bukan anggota dari organisasi kesehatan yang selalu menggembar-gemborkan ruginya merokok bagi kesehatan. Saya hanya ingin menunjukkan apa manfaat ekonomis bila Kita berhenti merokok, walaupun nanti saya sedikit ada pesan kesehatan.

DITABUNG LEBIH MENGUNTUNGKAN
Misalkan saja Kita menghabiskan Rp 4.000,- sehari untuk membeli sebungkus rokok kretek filter lokal. Ini berarti, dalam sebulan Kita membelanjakan Rp 120 ribu untuk rokok, sehingga dalam setahun, pengeluaran Kita untuk rokok mencapai Rp 1.440.000.
Sekarang kita hitung, berapa jumlah uang yang Kita keluarkan selama hidup Kita bila terus merokok. Kalau pada saat ini berumur 30, maka bila Kita terus merokok sampai umur 50, Kita berarti menghisap rokok secara terus menerus selama 20 tahun. Bila dihitung, pengeluaran Kita untuk rokok adalah: Rp 1.440.000 x 20 tahun = Rp 28.800.000
Itu pun dengan asumsi bahwa harga rokok selalu konstan dan tidak pernah naik. Tentunya hal itu tidak mungkin terjadi. Harga rokok pasti naik setiap tahun. Kalau setiap tahun harga rokok naik sebesar 10 persen saja, maka dalam 20 tahun, bila dihitung-
hitung, jumlah uang yang Kita belanjakan untuk rokok bisa mencapai lebih dari Rp 86 juta!
Sekarang, apa yang terjadi bila Kita berhenti merokok dan menabungkan saja uang jatah rokok tersebut? Kalau misalnya Kita menginvestasikan Rp 120 ribu per bulan tadi ke tabungan di bank yang memberikan bunga 10 persen per tahun, maka setelah 20 tahun (240 bulan), saldo tabungan Kita akan lebih dari Rp 90 juta!
Itu dengan asumsi suku bunga 10 persen. Kalau uang itu Anda in-vestasikan pada produk investasi yang memberikan 15 persen per tahun, maka saldo Anda akan menjadi lebih dari Rp 160 juta lebih. Pada saat ini, sudah ada, kok, beberapa produk investasi yang bisa memberikan hasil sekitar 15 persen per tahun.
Perhitungan di atas dilakukan dengan asumsi bahwa Anda menabungkan jumlah uang yang sama setiap bulan selama 20 tahun itu. Tapi dengan harga rokok yang terus naik, Anda tentunya tidak akan menabungkan jumlah uang yang sama dari tahun ke tahun bukan?. Dan coba kalau hasil uang tidak merokok itu tidak ditabung tapi Kita belikan kambing/sapi dan Kita ternakkan hasilnya juga akan lebih luar biasa, berapa jumlah kambing/sapi yang terus beranak pinak, mungkin jika Kita hitung Kita sudah punya peternakan kambing/sapi yang besar. Jadi kalau dipikir kalau Kita terus merokok selama bertahun-tahun sebenarnya kita membayangkan telah membakar peternakan kambing/sapi(bayangkan anda menjadi juragan kambing he..he). Dan mungkin yang lebih baik lagi kalau uang jatah merokok tadi kita belikan buku-buku untuk memeri makan otak Kita dan Kita tabung untuk asuransi pendidikan anak Kita hasilnya juga akan menjadi luar biasa!!!, coba Kita pikir kadang Saya melihat beberapa orang tua yang merokok mengeluhkan naiknya biaya pendidikan anak yang mungkin cuma ratusan ribu, tapi tidak pernah berpikir berapa uang yang dibuang untuk beli rokok tanpa mengeluh.......
Bayangkan jumlah yang Kita tabungkan apapun bentuknya yang tentunya akan terus naik setiap tahunnya. Bayangkan berapa saldo uang yang Kita miliki nanti, yang mungkin bisa Kita wariskan ke anak cucu Kita.

RUGI BIAYA KESEHATAN
Tidak hanya itu. Bila Kita merokok, selain Kita kehilangan uang, Kita juga harus membayar biaya kesehatan yang cukup besar. Ini karena rokok bisa menyebabkan Kita terkena penyakit radang paru-paru, yang biasanya baru akan terasa ketika Kita berumur sekitar 50 - 60 tahun di mana daya tahan Kita sudah jauh lebih rendah dibanding ketika Kita masih berumur 30-an.
Penyakit paru-paru ini tergolong kritis, di mana uang untuk bisa membiayai penyakit kritis biasanya mahal sekali. Jumlahnya bisa belasan bahkan puluhan juta rupiah.
Belum lagi kalau Kita dirawat inap. Pada saat ini, ongkos menginap di RS adalah sekitar Rp 200 ribu per hari. Bila Kita dirawat inap selama 10 hari saja, Kita sudah akan menghabiskan sekitar Rp 2 juta hanya untuk membayar RS. Bila radang paru-paru Kita cukup kronis, Kita akan dirawat dalam waktu yang mungkin sangat lama di RS, sehingga biaya yang harus Kita bayar untuk RS bisa menjadi sangat besar, dan mungkin ada beberapa penyakit yang lain karena merokok(tidak saya bahas karena bukan ahlinya ha...ha)
Merokok memang nikmat, temans. Tapi akibatnya Kita seperti membakar uang setiap hari dan membunuh diri Kita pelan-pelan. Ketika Kita tua dan daya tahan tubuh Kita sudah akan menurun, penyakit biasanya sudah pasti akan muncul, sehingga makin banyak uang yang harus Kita keluarkan lagi nantinya.
Bila memang demikian, Kenapa Kita tidak memutuskan untuk berhenti merokok, dan menginvestasikan saja uang tersebut secara rutin? Ketika anak Kita besar, Kita mungkin bisa mewariskan saja uang itu kepadanya. Selain itu, hidup tanpa rokok akan membuat umur Kita lebih panjang, dibanding bila Kita merokok, yang biasanya akan "mengurangi" umur. Seperti kata orang: "Untuk tiap batang rokok yang diisap, umur manusia berkurang sebanyak satu hari." Itu berarti, makin sedikit pula waktu "sehat" yang bisa Kita gunakan bersama keluarga Anda.
Terkadang untuk mengambil keputusan yang menguntungkan, ada pengorbanan yang harus Kita lakukan. Dalam hal ini, yang Kita korbankan mungkin adalah kenikmatan merokok. Tapi apa yang akan Kita dapatkan ketika berhenti merokok adalah tubuh yang lebih sehat, dan uang yang lebih banyak. Terserah, semua pilihan ada pada Diri Kita sendiri, bukan dari orang lain, jadi berhenti atau tidak untuk merokok adalah kesadaran dari Kita sendiri, Saya hanya membbantu lewat tulisan saja dari sisi ekonomis, Jadi menurut Saya pribadi tidak merokok jauh lebih bermanfaat daripada merokok.
Sekarang, tingal anda yang memutuskan untuk berhenti merokok atau tidak.
Terima kasih, tetap semangat!!!!!

Rabu, 03 Juni 2009

HUKUM KEHILANGAN PELANGGAN


Tugas Salesman adalah menjual, bukan menghafalkan banyak teori ekonomi. Meskipun begitu, dalam ilmu ekonomi ada satu “ hukum “ yang berhubungan langsung dengan penghasilannya dan yang seharusnya betul-betul ia ketahui, yaitu “ Hukum Kemerosotan Langganan “. (Tidak hanya salesman tetapi semua orang sales harus tahu!)

Yang artinya hanya begini : langganan yang sama tidak akan tetap berada di dalam register outlet bertahun-tahun lamanya. Kemerosotan atau kehilangan langganan yang tak dapat terelakkan lagi tentu selalu terjadi. Terjadinya pun secara terus-menerus, dan dalam sebuah perusahaan rata-rata kemerosotan langganan dalam tahun tertentu mungkin mengakibatkan penjual secara individu kehilangan semua langganannya – bahkan mungkin sama sekali tidak kehilangan langganan.

Maka dari itu, apa yang harus diingat oleh setiap penjual adalah bahwa kemerosotan atau kehilangan langganan ini akan terjadi tidak perduli ia produsen yang top atau produsen yang paling rendah, dan tidak perduli ia menyukai atau tidak menyukai. Oleh karenanya, setiap penjual juga harus menyadari waktu untuk mengganti langganan yang hilang sebelum langganan tersebut hilang.
Penjual yang bijaksana berusaha mencari langganan-langganan baru hari ini, tidak perduli bagaimana sesuatunya berjalan hari ini, untuk mengganti langganan-langganan yang pasti akan meninggalkannya entah besok, bulan mendatang atau tahun mendatang. Jika ia tidak melakukan hal itu, ia berarti melakukan salah satu kesalahan terbesar dan paling umum – yang bisa dilakukan oleh seorang penjual.

Berhubung kerap kali diperlukan kerja keras berbulan-bulan untuk membuat seorang calon pembeli menjadi langganannya yang tetap, maka hari ini tidak akan terlalu pagi untuk memikirkan langganan-langganan pengganti yang pasti diperlukan di masa yang akan datang.

Marilah kita melihat secara lebih dekat mengenai masalah kemerosotan langganan ini untuk melihat beberapa alasan utamanya :

• Pembeli yang mau menerima atau agen pembeli naik pangkat, pensiun, atau pindah ke lain perusahaan, dan diganti oleh orang yang lebih suka memilih sendiri pensuplainya.
• Perusahaan yang berlangganan itu mati usahanya.
• Perusahaan itu berkembang dan berubah menjadi sebuah perusahaan yang telah memiliki sumber pensuplai-pensuplai sendiri.
• Perusahaan itu membeli sebuah cabang perusahaan yang memproduksi produk yang dahulu dibeli dari luar.
• Perusahaan itu mengganti cabang produksinya, dan barang-barang yang diperlukan sepenuhnya baru, lain dari sebelumnya.
• Demi perubahan, seorang pimpinan perusahaan minta supaya diadakan perubahan, dan dalam waktu singkat pensuplai-pensuplai yang telah ada dilepas semua.

Apa pun alasan atau alasan-alasan yang ada pada suatu situasi tertentu, Mr. Salesman tetap akan mengalami kehilangan yang mungkin menyangkut volume besar dari bisnisnya.

Nah, sudah banyak penjual yang betul-betul mengakui adanya kemungkinan-kemungkinan yang muncul kapan saja seperti halnya hilangnya langganan. Akan tetapi sering kali atau bahkan boleh dikatakan terlalu sering, penjual-penjual jatuh ke dalam perangkap. Mereka berusaha terlalu keras mempererat tali persaudaraan dengan langganan-langganan lama mereka dan berharap “ hukum “ kemerosotan langganan tidak terjadi pada diri mereka.

Hal ini bagus, namun ada satu kejelekannya. Perlu diketahui bahwa hilangnya langganan karena alasan-alasan tersebut diatas adalah tak terelakan lagi. Itu jauh di luar kekuasaan penjual. Jadi pikirkan dan lakukanlah penambahan pelanggan (NOO) terus menerus, karena kalau tidak anda semakin kehilangan penjualan !!!! Ready to GO temans………..Get your Customer Now .

TUHAN SERING MENJAWAB DOA KITA MENURUT WAKTU DAN CARAN-NYA


Suatu hari di suatu desa ada seorang janda, yang hidup dengan seorang anaknya, anaknya masih kelas 3 SD, pekerjaan sehari-hari ibu tersebut adalah seorang penjual tempe dipasar, yang jaraknya cukup jauh dari rumah. Sehari-hari hasil penjualan tempenya hanya cukup untuk makan dan hidup sehari-hari saja, tetapi Ibu itu selalu bersyukur atas nikmat dan rejeki yang diberikan Tuhan.

Pada suatu malam si anak sebelum tidur mengatakan kepada ibunya, bahwa lusa Dia harus melunasi uang sekolah karena mau ujian, jadi kalau belum lunas tidak boleh ikut ujian, malam itu ibu itu tidak bisa tidur karena kepikiran terus permintaan anaknya, Dia tidak ingin gara-gara tidak bisa membayar uang sekolah tidak bisa mengikuti ujian, si Ibu berpikir bagaimana mendapatkan uang yang lebih banyak besok, agar lusa bisa membayar uang sekolah anaknya. Akhirnya ibu itu kepikiran untuk membuat tempe lebih banyak dari biasanya sehinnga kelebihan uangnya bisa dipakai untuk membayar uang sekolah. Esok paginya hasil pembuatan tempe si ibu ternyata belum jadi, Ibu itu panik karena tempenya belum jadi semua, mungkin karena kurang konsentrasi atau kebanyakan membuatnya sehingga tempe itu belum jadi, akhirnya karena desakan waktu dan kebutuhan sisela-sela persiapan kepasar ibu itu dengan khusyuk berdoa kepada Tuhan agar tempe yang belum jadi pada saat dipasar sudah jadi, setelah selesai berdoa dan persiapan beres ibu itu segera berangkat kepasar dengan membawa tempe setengah jadi.

Sesampainya di pasar ternyata tempenya belum jadi juga, sehingga ibu itu tidak bisa jualan, sambil menerawang ibu itu terus berdoa kepada Tuhan agar tempenya cepat jadi sehingga dia bisa jualan, tetapi sampai pasar sudah hampir sepi ternyata tempenya belum jadi juga, dengan agak sedikit menangis karena ibu itu membayangkan anak satu-satunya bakal tidak dapat mengikuti ujian. Sampai dengan pasar sudah sepi ibu itu masih berharap, dan menjelang sore dimana pasar sudah benar-benar sepi ada seorang Ibu yang datang dengan tergopoh-gopoh, dan ibu tersebut bertanya kepada ibu penjual tempe tadi ; Bu , Saya cari tempe ! dimana para penjual tempe yang biasanya mangkal disini, tapi saya cari tempe yang belum jadi, Ibu penjual tempe agak terperanjat lalu balik bertanya ; Buat apa ibu cari tempe yang belum jadi?, si Ibu menjawab ; bahwa anaknya yang tinggal di kota datang dan pulangnya kepingin bawa tempe, tetapi karena perjalanan jauh maka harus bawa tempe yang belum jadi sehingga pada saat sampai disana tempe itu sudah jadi. Dengan sedikit harapan tetapi ibu penjual tempe jadi agak ragu, karena dia berdoa dan berharap tadi tempenya jadi, dengan sedikit ragu Ibu penjual tempe itu mengatakan kepada Ibu tadi bahwa dia tadi punya tempe yang belum jadi tapi sekarang ngga tahu karena belum dibuka, akhirnya Ibu tadi mengatakan kalau betul belum jadi tempenya akan diborong.

Akhirnya dengan sedikit ragu ibu penjual tempe membuka tempenya, dan dengan hati girang ibu penjual tempe itu mrngucap syukur kepada Tuhan ternyata tempenya masih belum jadi, dan akhirnya tempe tersebut diborong oleh ibu tadi. Dengan penuh senyum dan syukur ibu penjual tempe tersebut pulang untuk dengan membawa uang yang cupkup untuk membayar anaknya. Ibu penjual tempe itu semakin yakin kalau Tuhan tidak akan meningalkan umatnya selama kita tidak putus asa dan terus berjuang, Dan yang penting Jika suatu saat kita berdoa dan belum dijawab, ingatlah formula ini , pertama kata DOA itu merupakan singkatan dari Dijawab Oleh Allah. Kedua, jawaban Tuhan bisa, “Ya, segera!” Bisa juga, “YA, nanti!” Namun, bisa juga, “Tidak!” Jika jawabannya, “Nanti,” tunggulah sesuai cara dan waktu-Nya.
Jika jawaban-Nya , “Tidak!” percayalah, Dia akan memberikan yang jauh lebih baik daripada yang pernah Anda pikirkan. GOD BLESS YOU

Selasa, 02 Juni 2009

MENINGKATKAN KINERJA AREA/CABANG



Seorang pimpinan wilayah/area penjualan sedang dibuat pusing dengan penjualan yang terus menerus turun di bulan bulan belakangan ini.
Dia ingin tahu apa sebab yang mengakibatkan terjadinya penjualan yang merosot drastis,apakah ini juga akibat dari Kredit Perumahan di Amerika Sono yang mengalami kemacetan sehingga dampak resesi global mulai nyata di depan mata dan berdampak di wilayahnya, atau kondisi musim yang tidak bersahabat akibat global warming (katanya), atau situasi lain yang belum terdeteksi ?.
Dalam kondisi tekanan yang begitu besar, Dia berusaha membuka buka halaman Koran, membuka internet(yang jelas pasti bukan FB) untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, PAD serta APBD di Wilayah daerahnya , yang mungkin suatu saat bisa dijadikan alasan untuk para Bosnya bila di tanya suatu saat.
Dari penulusuran tersebut, semua berjalan normal normal saja dan jika dibandingkan dengan produk kompetitor sejenis mereka cenderung tumbuh, itulah yang membikin Dia tambah bingung, berarti market share saya kemakan nih (pikirnya). Lalu membuka data penjualan di wilayah lain yang mungkin tergolong wilayah kurang potensi dibanding wilayahnya, alangkah terkejutnya ternyata wilayah lain penjualan melaju dengan pesat dengan tingkat pertumbuhan tinggi dan yang pasti penjualan sudah melebihi separuh penjualan di wilayahnya.
Sejarah penjualan menunjukan bahwa dari dulu sebenarnya total penjualan di wilayah yang sekarang di pegangnya adalah 40%-50% dari total penjualan Regional (propinsi), bahkan untuk Perusahaan lain bisa lebih tinggi dari angka tersebut.
Apa yang salah dengan kejadian ini, dia berfikir, dan berfikir terus untuk memecahkan persoalan yang rumit bahkan persoalan ini adalah menyangkut Hajat Hidup karyawan di wilayahnya.
Kejadian seperti ini sangat mungkin terjadi di tempat kerja kita dan bahkan mungkin sudah terjadi.
Tindakan apa yang akan dilakukan seorang pimpinan/manager wilayah penjualan melihat hal ini terjadi .

Analisa Permasalahan

Analisa permasalahan harus dilakukan secara menyeluruh dan bersifat holistic (keterkaitan) meliputi :

- Struktur Organisasi
Apakah dalam organisasinya memungkinkan seorang kepala bagian/supervisor menjadi Raja Kecil yang tidak mau tunduk terhadap aturan main Wilayah atau bahkan Nasional yang pada akhirnya justru sangat kontra produktif.
- Budaya Organisasi
Apakah budaya organisasi menjadikan orang orang hanya peduli dengan pekerjaannya saja dan tidak peduli akan nasib Perusahaannya (sense of belonging)
- Sumber Daya Manusia.
Apakah Sumber Daya yang ada memenuhi Kwalifikasi menjadi Karyawan yang Profesional
Yang perlu di ketahui Seorang Profesional bukan seorang yang Workaholic namun seorang yang bekerja penuh dengan perhitungan,efisien,efektif,penuh ide,tuntas berorientasi pada PROSES dan HASIL sekaligus.
- Standart Operasional Procedure (SOP)
Apakah Standart operasional procedure sudah ditata mengikuti garis kebijaksanaan Perusahaan dengan memperhatikan kemampuan SDM yang ada.
Apakah para kepala bagian atau supervisor lapangan mampu menterjemahkan SOP ini dengan bahasa yang awam (umum) yang akhirnya bisa di terapkan di sub ordinatnya dengan simple,mudah dan tidak kaku.
Dan apakah juga kepala wilayah/cabang ini mampu memberikan guidance serta menjadikan SOP ini adalah menjadi Nadi bagi keseluruhan Proses di wilayahnya.
- Kebijakan Perusahaan
Apakah kebijakan perusahaan secara Nasional mempengaruhi wilayahnya sehingga menyulitkan Pemimpin wilayah/cabang untuk mengambil tindakan.

Action/Tindakan

Apabila sebagai Kepala wilayah/cabang telah menganalisa permasalahan yang terjadi maka sudah waktunya sebelum terlambat untuk melakukan tindakan (action).

Bila menyangkut masalah organisasi dimana para kepala bagian/supervisor bekerja sendiri sendiri dan sangat kontra produktif terhadap wilayah maka langkah yang diambil adalah :

- Ajak diskusi para kepala bagian untuk ikut membantu Wilayah/cabang agar Goal(tujuan)
tercapai dimana kepala bagian/supervisor diharuskan untuk tidak bekerja sendiri sendiri di area kerjanya .
Berikan mereka gambaran mengenai bisnis di wilayah/cabang kerja apabila bekerja dengan cara mereka sendiri dan tidak berfikir wilayah/cabang maka lambat laun akan mengalami kemunduran.
Berikan tenggat waktu untuk melakukan perubahan, sebab seperti yang kita ketahui merubah paradigma adalah suatu pekerjaan yang sangat sulit butuh waktu dan tenaga ekstra.
- Apabila cara pertama tidak mempan maka sudah selayaknya melakuan Reorganisasi dengan cara radikal dimana Kepala Bagian/supervisor yang tidak kooperatif langsung diganti dengan yang kooperatif.
Kooperatif disini bukan berarti yesman namun mereka yang memberikan kontribusi, kadang ada kepala bagian/supervisor yang kritis namun selama yang bersangkutan memberikan kontribusi yang positif justru yang seperti ini yang diperlukan.

Budaya Kompetisi diantara Karyawan memang membuat suatu organisasi menjadi dinamis namun kadang justru membuat organisasi kurang produktif.
Contohnya dalam penyusunan budget sales.
Apabila dalam penyusunan budget itu para kepala wilayah/cabang benar benar mengetahui bisnisnya dimana yang bersangkutan memiliki data base penjualan yang akurat,memahami dinamika bisnis yang baik,memiliki intuisi bisnis yang andal maka sudah barang tentu tidak menjadi masalah.
Celakanya para kepala wilayah hanya bersandar pada history Man to Man maka yang terjadi adalah data yang bias.
Misalnya saja salesman A bekerja di area 1 dengan history sales average 50 juta/tahun sementara seiring waktu wilayah kerja salesman A telah tumbuh menjadi area pertumbuhan industri dan perumahan yang sangat pesat, dengan demikian sudah barang tentu cara penyusunan budget tidak bisa bersandar pada History namun lebih kepada History + Kesempatan Pasar.
Akan celaka kalau kita memberikan Budget misalnya hanya Average Sales ditambah angka pertumbuhan ekonomi secara nasional,maka yang terjadi adalah begitu Omset yang telah di perolehnya masuk 100% maka sisa Surat Pesanan barang masuk laci untuk bulan berikutnya,atau mungkin sang salesman tidak melakukan kunjungan kerja ke areanya dengan seribu alasan.
Jikalau Omset wilayah baik baik saja mungkin tidak menjadi masalah namun apabila sedang dalam masa kritis hal ini sungguh sangat membahayakan bagi team.
Apabila mendapatkan persoalan menyangkut budaya kompetisi yang tidak produktif maka yang harus dilakukan seorang kepala wilayah/cabang adalah :

- Merubah budaya kompetisi menjadi budaya kekeluargaan,ajaklah para kepala bagian/supervisor dan salesman duduk bersama untuk memikirkan jalan keluar dari persoalan ini.
- Rubahlah cara menyusun budget dari per individu menjadi budget team wilayah,bukan team supervisor.
- Budget disusun berdasarkan kesempatan ,tidak hanya berdasar history saja
- Untuk itu setiap salesman diberikan lembar kerja yang fungsinya untuk memetakan kemampuan sales di areanya,sehingga tersusunlah rencana (Plan) omset mereka masing masing (bisa mengacu pada artikel sebelumnya cara membuat target).

Persoalan Sumber Daya Manusia biasanya menjadi persoalan Klasik yang menjadi pembenar atau alasan ketidak mampuan team dalam menyikapi perubahan, padahal yang sebenarnya terjadi adalah ketidak mampuan kita dalam melakukan Rekrutmen,melatih dan mengembangkan orang.
Sialnya kita sudah kadung memiliki SDM peninggalan masa lalu yang memakai paradigma lama dalam berfikir bertindak dan bekerja, mustikah kita berpangku tangan menyesali keadaan.
Jawabnya tentu tidak, langkah berani harus diambil untuk menyikapinya dimana Kantor pusat harus memberikan dukungan yang penuh.

- Ajaklah para supervisor dan salesman untuk membicarakan masalah ini,biasanya yang menjadi permasalahan bukan masalah teknis namun lebih pada attitude/Sikap mental mereka dalam bekerja.
- Berikan mereka pelatihan yang intensif kontinyu serta berkesinambungan untuk mengembangkan diri.serta reward yang layak.
- Ajaklah mereka untuk membuat komitmen komitmen Pribadi dan mematuhinya.
- Bila memang sudah susah sekali di atur berikan mereka hak hak yang pantas agar tidak menjadi permasalahan ketenagakerjaan bila memang harus terjadi pemutusan hubungan kerja
Namun cara ini hendaknya dilakukan untuk yang terakhir kali bila upaya upaya perbaikan tidak bisa di lakukan.

Standart Operasional Procedure disusun agar langkah kita dalam dalam bekerja menjadi lebih terarah,teratur,termonitor,serta terukur.
Namun yang terjadi SOP bukan seperti yang diharapkan namun lebih sekedar rutinitas belaka, SOP bukan menjadi urat nadi proses bekerja namun menjadi kertas kertas sampah yang tidak berguna.
Hal ini dimungkinkan karena SOP tidak simple, bertele tele, kaku, serta tidak mudah di implementasi.
Bila yang terjadi seperti itu maka yang wajib di lakukan adalah :

- Ajak para kepala bagian/supervisor dan salesman untuk belajar menyikapi SOP
- Berikan Guidence SOP itu agar mudah di cerna oleh all team, terjemahkan dalam bahasa yang awam hingga mudah di implementasi.
- Bila perlu Pergunakan perangkat teknologi informasi agar mudah di kerjakan dengan cepat dan akurat.
- Berikan Reward yang memadai bila ada anggota team yang telah melaksanakan SOP dengan baik

Kepala wilayah/cabang diharapkan mampu menjadi negoisator yang andal dalam rangka menyikapi Kebijakan Perusahaan.
Kepala wilayah/cabang harus mampu meyakinkan kepada Kantor pusat apabila ingin membuat Project Project khusus didaerahnya dalam rangka melakukan development wilayah supaya bisa berkembang, tidak menunggu namun menjemput bola.

Ide ide segar inovasi inovasi baru serta di timpali eksekusi yang cantik harus tetap di gulirkan apabila ingin tetap di perhatikan oleh perusahaan.
Berikan masukan yang positif ke Kantor pusat agar dapat diambil kebijakan yang memihak pada semua pihak dilingkungan perusahaan.

Pada Akhirnya Leadership yang andal, didukung organisasi yang solid dengan budaya peduli terhadap “Goal Team”, dimana dalam organisasi tersebut penuh dengan sumber sumber daya kreatif dengan attitude yang baik serta mendapat dukungan penuh dari Perusahaan akan menciptakan sebuah hasil yang indah. Alangkah indahnya jika Target tiap bulan bisa tercapai...!!!!!